Hari itu datang...

...dan tiba-tiba ada pesan masuk ke dalam akun line ku, dan ternyata itu pesan dari dia. Dia menanyakan kabar, dan hari-hari pun kita sering chatan dan pada suatu ketika, dia hilang tanpa kabar. Aku yang dah terbiasa tanpa kabar dia, aku mulai sibuk dengan perkuliahan ku, aku selesai KP. Pada tanggal 21 november 2018 dipagi hari aku, ibuku dan saudara prempuan ku dan anak saudara prempuan ku yang masih berusia 2 tahun. Kita mengobrol mencerita tentang hari lalu, dimana hari kemarin adalah hari maulid nabi, desa ibuku disetiap hari maulid nabi selalu merayakan dengan membuat tupeng nasi yang diantarkan ke masjid buat dibagikan dan makan bersama warga desa. Hari itu ibuku ke desanya dengan om ku dan keluarga lain buat merayakan hari maulid nabi. Aku tidak ikut dikarenakan ada orang tua sahabat ku meninggal dan mengadakan 14 hari dirumahnya. Aku dan teman-teman lain menghibur teman ku. Kembali ke tanggal 21 november 2018 dipagi hari itu, ibu ku mencerita betapa bahagianya dia merayakan maulid nabi didesa sambil kita bercanda gurau, aku yang masih duduk dimeja belajarku, beranjak mendekati ibuku, menanyakan hari mau mengajak dia jalan. Setelah itu, ibuku pamit ke kamar mau mencatat pengeluaran beras yang ibuku jual. Berselang beberap detik, ibuku berteriak memanggil nama ku, lantas aku melompat ke kamar ibuku yang sudah merasakan kesakitan yang luar biasa, badannya bergetar hebat. Tak lupa aku bimbing ibuku untuk selalu beristifar dan mentutun berucap "la ilaha illallah" aku tak paham apa yang terjadi pada ibuku, aku dan saudara prempuan ku hanya menangis dan memijat-mijat ibuku. Aku langsung berlari keluar memanggil ayakku yang ketika itu ayahku sedang memperbaiki mobil tetangga (jujur aku gak sanggup buat menceritakan ulang tentang ini)
aku berlari ke arah ayahku. Ayahku yang bingung lantas berlari kerumah setelah aku bialng "yah pulang yah, mamak dirumah...(aku gak bisa melanjutkan kata-kata karena sudah bergetar tubuh ku yang gak sanggup menahannya) ayahku yang sudah dirumah, ku lihat rumah ku sudah penuh dengan tetangga ku dimana-mana, ayah langsung menghidupkan mobil dan membawa ibuku pergi kerumah sakit. Aku didalam mobil memangku ibuku, yang sudah terbujur kaku dan bergetar hebat tubuhnya, aku selalu mengucap dan menangis dan berkata dalam hati (ya allah, kumohon jangan ambil ibuku sekarang aku masih butuhnya)sesampai dirumah sakit ibuku langsung dibawah keruang UGD, disana hampir setengah jam ibuku baru dibawah ke ruang ICU. Aku menemani ibuku ke dalam ruang ICU, saudara prempuan tak sanggup masuk ke ruang ICU, semua peralatan medis dipasangakan ke ibuku, aku hanya bisa membaca yasin terus menerus yang dibawahkan oleh keluarga ku yang lain, aku mempunyai saudara laki-laki yang berada didaerah yang lain yang perjalanan membutuhkan 4 jam lebih ke kota, setelah itu waktu terus berjalan. Ibuku masih keadaan koma, tak henti aku berdoa buat ibuku, dan tiba-tiba saudara laki-laki ku tiba dengan istrinya, mereka menangis. Kita disuruh keluar dari ruang ICU oleh perawat yang disana. Karena rumah sakit itu tidak mempunyai alat medis yang lengkap ibuku dilarikan kerumah sakit daerah rujukan. Setelah dipindahkan ibuku masih tetap berada diruang ICU. Tak henti-henti aku berdoa semoga ibuku diberi keajaiban oleh allah swt. Tetapi allah swt berkehendak lain, ternyata allah swt lebih sayang ibuku dan membutuhkan ibuku lebih dari aku dan keluarga ku, setelah satu hari ibuku mengalami koma, tepat di tangal 22 november 2018 pada pukul 06.00 wib ibuku berpulang kerahmatullah. Hari itu seperti kiamat yang datang padaku.. (maaf aku gak bisa bercerita lagi) ini begitu menyakitkan dalam hidupku. Bersambung dibab selanjutnya. Terima kasih kepada kalian yang telah membaca cerita tentang kisah hidup ku dan perjalanan hidup ku yang baru dimulai... see you 💛💛

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Capture

Perkenalan